Knowing Where to Draw Circles of Separation

Senior Pastor of Valley Forge Baptist Temple

Diterjemahkan oleh All of Grace

Juni 2011 menandai ulang tahun ketiga puluh saya dalam pelayanan sepenuh waktu. Saya diselamatkan dalam sebuah gereja Baptis independen. Selama tiga dekade terakhir, saya melihat banyak hal yang tidak seharusnya. Kita harus mengajukan pertanyaan, “Apakah saya harus memisahkan diri dari sesama Baptis independen?” Kita semua harus berdasarkan Alkitab sehingga kita tidak akan “diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran” (Efesus 4:14). Namun, saya telah menemukan bahwa saya bisa belajar dari orang lain yang tidak Baptis independen.

Dapatkah Saya Mendapatkan Kebijaksanaan dari Non-Independen Baptis

Jawabannya jelas “Ya!” Bahkan Rasul Paulus, menjelang kematiannya, meminta Timotius untuk membawa dia “gulungan kitab … dan buku-buku.” Paulus ingin membaca buku, sementara ia duduk menanti kematian di penjara Mamertine. Apa jenis buku yang Paulus baca? Paulus sangat menyukai penyair Yunani. Tulisan Aratus, seorang penyair Yunani dari Kilikia, dikutip Paulus dalam Kisah Para Rasul 17:28, ” Sebab kita ini dari keturunan Allah juga.” Saat menulis kepada Titus, Paulus sekali lagi mengutip seorang penyair dari Kreta yang belum selamat bernama Epimenides (Titus 1:12). Sebuah kalimat dari penyair kafir menjadi bagian Kitab Suci! Bayangkan itu!

Di Manakah Saya Memberikan Batasan tentang Pemisahan Saya

Buku—Berdasarkan Kitab Suci, saya membatasi lingkaran pemisahan pribadi saya tentang buku seperti Rasul Paulus. Saya akan membaca buku-buku karya penulis yang sudah selamat dan belum diselamatkan (meskipun saya pribadi lebih suka yang selamat). Jika saya dapat mengambil satu kebenaran untuk membantu saya menjadi seorang Kristen, ayah, suami, atau gembala yang lebih baik, maka buku itu layak saya baca!

Seminar—Saya TIDAK akan menghadiri seminar oleh semua penulis di rak buku saya. Namun, saya telah mendapat beberapa saran baik dan saleh dari pelatihan diaken dari luar lingkaran independen Baptis kita. (Saya telah menggunakan video pelatihan diakon oleh Jim Henry dari Southern Baptist untuk membantu diaken kami.) Saya senang bahwa Dr. Chappell sekarang memiliki buku berjudul The Ministry of a Baptist Deacon. Saya baru-baru memberikan buku ini untuk semua diaken kami.

Misionaris dan Persekutuan—batasan itu pasti akan semakin ketat di sini! Saya tidak bisa menjadi Gereja Perjanjian Baru kecuali saya menjangkau Yerusalem, Yudea, Samaria, dan ujung bumi (semua pada waktu yang sama). Apakah kita harus memberikan kuesioner setebal 13 halaman kepada setiap misionaris sebelum mendukungnya? Tidak! Marilah kita mendukung orang yang beriman sama, tetapi tidak memerlukan kesepakatan 100% dengan setiap rinciannya. Saya berterima kasih kepada Tuhan bahwa keluarga gereja kami berkomitmen untuk mendukung misionaris Baptis independen—bahkan yang tidak persis seperti saya.

Persahabatan Karib—” Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji?” (Amos 3:3). Sahabat terdekat kita dalam pelayanan dan kehidupan cenderung adalah orang yang memiliki kompatibilitas tinggi dalam doktrin dan gaya hidup. Namun, bahkan teman dekat saya mungkin akan membaca sesuatu yang tidak saya setujui. Mereka bahkan mungkin menghadiri seminar yang saya tidak mungkin pergi ke sana. Namun jika berhubungan dengan kebenaran, mereka akan mengatakan hal yang sama tentang saya!

Haruskah Saya Terpisah dari Gaya Musik yang Berbeda

Di sini air sedikit berlumpur, bukan? Jika seorang gembala membubarkan paduan suara dan menggantikannya dengan drum dan gitar listrik yang memekakkan telinga, saya tidak akan berdiri dengannya bahu-membahu! Saya akan memisahkan. Namun, setelah tinggal di berbagai negara, saya menemukan bahwa beberapa orang berbahasa Inggris dengan cara yang berbeda. Beberapa orang hanya akan berbicara dan menyanyi sedikit berbeda! Jika suara mereka berbeda bagi saya, maka … mungkin suara saya juga berbeda bagi mereka.

Jika gereja atau perguruan tinggi memiliki gaya musik atau selera yang sedikit berbeda, saya menemukan bahwa tidak alasan untuk melakukan pemisahan alkitabiah. Firman Tuhan mengatakan apa-apa tentang notasi musik atau sinkopasi ringan. Alkitab banyak mengatakan untuk, ” berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera” (Efesus 4:3) dan kebencian-Nya yang kudus tentang menabur benih “pertengkaran saudara” (Amsal 6:19). Saya tidak perlu tunduk pada seorang “ahli musik” untuk menentukan musik yang dipenuhi Roh Kudus untuk keluarga gereja saya. Sebagai gembala, saya telah diberi Firman Allah dan Roh Allah untuk memimpin kawanan domba Allah dalam kebaktian kami.

Pohon Keluarga Rohani Kami

Jika Anda menengok ke belakang cukup jauh, kita semua memiliki “keriput” dalam pohon keluarga. Tuhan memberikan anggota dalam keluarga kita! Hanya ada satu anggota keluarga yang kita bisa pilih—pasangan kita. Yang lain-lain diberikan oleh Allah (tanpa kita bisa memilih)—orangtua kita, saudara kita, anak-anak kita, dan keluarga besar. Saat Thanksgiving, pernikahan, dan pemakaman tiba, kita akan melihat saudara-saudara kita—bahkan mungkin yang tidak kita sukai.

Kita menjadi sopan dan baik karena kita ingin menjadi orang Kristen yang dipenuhi Roh Kudus. Bagaimana tentang pohon keluarga rohani Baptis independen kita? Tidak seharusnyakah kita memiliki kasih lebih bagi rekan Baptis independen yang hanya dapat kita lihat dua atau tiga kali setahun pada pertemuan persekutuan Baptis nasional atau konferensi pelatihan kepemimpinan?

Mari saya beri dua pemikiran yang telah membantu saya mengenai ini:

Saya berjumpa Dr. John Halsey dari BIMI, dan ia berkata kepada saya, “Gembala, jika saya adalah Allah, saya tidak akan menggunakan setengah dari orang-orang yang Allah telah gunakan. Jika saya adalah Allah, saya tidak akan menggunakan John Halsey” Lalu ia berhenti dan berkata,” Saya sangat senang saya bukan Tuhan, hanya salah satu dari hamba-Nya.”

Dalam Yohanes 21 Petrus bertanya kepada Tuhan, “Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia [Yohanes] ini?” Petrus berpikir keras, “Aku akan mati sebagai martir. Bagaimana dengan Yohanes?” Jawab Tuhan, “”Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku” (Yohanes 21:22). Tuhan mengatakan kepada Petrus (dan kita), “Arahkan pandanganmu kepada-Ku! Jalankan pertandingan yang Aku berikan dan jangan khawatir tentang pertandingan Yohanes!”

Jika Allah memilih untuk menggunakan orang dengan selera musik atau gaya yang sedikit berbeda dari Anda, apa itu penting bagi Anda? Anda hanya perlu mengikuti Tuhan! Tuhan tahu bagaimana untuk menegur hamba-Nya dalam kehidupan ini dan juga bagaimana untuk menghargai mereka secara tepat dalam kekekalan. Mari biarkan Tuhan menjadi Tuhan.

Apakah Kita Sempurna sebagai Sebuah Gerakan

Tidak! Tapi setelah 30 tahun penuh waktu pelayanan, saya lebih yakin daripada sebelumnya bahwa gereja Baptis independen adalah gereja yang paling mendekati gereja Perjanjian Baru di bumi hari ini. Ada seorang gembala muda yang pindah ke kota London dan menjadi sangat populer. Gembala tua mengalami semua jenis emosi—marah, cemburu. Kemudian suatu hari, ia memutuskan untuk berdoa bagi gembala muda itu. Karena dia berdoa dengan sungguh-sungguh untuk pria muda itu, ia merasa akan masuk ke dalam sukacita dan pahala kekal dari setiap jiwa yang diselamatkan melalui pelayanan Spurgeon Charles muda.

Marilah kita mulai berdoa untuk saudara-saudara independen Baptis kita, bukan memisahkan dari mereka! Kiranya Tuhan memberkati Anda sekarang dan memberi Anda upah kelak untuk keputusan yang bijaksana itu!

Source link

Saudara, banyak orang Kristen tidak tahu isi Alkitab. Memang mereka membacanya, apalagi kalau hari Minggu, namun mereka tidak pernah mempelajarinya. Akibatnya, banyak orang yang tidak mengetahui bahwa praktek iman yang mereka lakukan salah karena bertentangan dengan Alkitab. Parahnya, mereka tidak mengetahuinya karena mereka hanya mendengar dari orang lain dan bukan mempelajarinya.

Kita perlu dan harus belajar Alkitab dan mempelajari seluruh kebenaran di dalamnya. Mengapa?

  • Pertama, belajar Alkitab itu adalah perintah Tuhan. “Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu” (2Tim. 2:15).
  • Kedua, hanya Alkitab-lah yang menunjukkan jalan keselamatan. Ini berarti bila Anda mendengar berita keselamatan di luar Alkitab, Anda memakai dasar yang salah. “Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus” (2Tim. 3:15; band. 1Kor. 15:1-4; Rm. 1:16).
  • Ketiga, Alkitab memberi jaminan bagi orang percaya. “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Yoh. 10:27-28; band. Flp. 1:6).
  • Keempat, Alkitab itu memberikan manfaat yang besar. “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran” (2Tim. 3:16; 1Tim. 4:8).
  • Kelima, Alkitab itu kekal selama-lamanya. “tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya.” Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu” (1Ptr. 1:25). “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu” (Mrk. 13:31; band. Mzm. 119:89).
  • Keenam, Alkitab itu akan memberikan damai sejahtera/ketentraman. “Besarlah ketenteraman pada orang-orang yang mencintai Taurat-Mu, tidak ada batu sandungan bagi mereka” (Mzm. 119:165).
  • Ketujuh, Alkitab akan menjadi hakim saat pengadilan takhta Kristus. “Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman” (Yoh. 12:48).

Karena itu, marilah kita rela untuk terus mempelajari Alkitab. Abda tidak akan rugi, bahkan akan banyak menikmati berkat-berkat Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.

Source link

four men sitting beside tablePernahkan memerhatikan bahwa beberapa orang suka mengritik para gembala? Ibarat anak-anak dan permen—mereka membuat diri mereka kecanduan, meskipun itu merusak mereka. Meskipun mereka memilih secara sukarela tetap di bawah kepemimpinannya, mereka terus-menerus mencari dan mengeksploitasi kelemahan yang mungkin ada.

Saya tidak pernah memahami pemikiran ini. Memilih seorang gembala, hanya untuk mengutuk pemilihannya sama sekali tidak masuk akal. Di depan gembala memuja dan memujinya, sementara di belakang mencaci-maki sehabis-habisnya. Ini sungguh aneh!

Alkitab seringkali menyamakan keluhan terhadap pemimpin rohani sebagai keluhan melawan Tuhan. “TUHAN telah mendengar sungut-sungutmu yang kamu sungut-sungutkan kepada-Nya  —  apalah kami ini? Bukan kepada kami sungut-sungutmu itu, tetapi kepada TUHAN.” (Kel. 16:8).

Lain waktu, Anda dicobai untuk bergabung dan berpartisipasi untuk “menggoreng gembala” setelah ibadah Minggu, renungkanlah daftar berikut ini …

  1. Ingatlah pengorbanannya untuk pelayanan itu (Remember the sacrifice he makes to be in the ministry.) Gembala yang baik seharusnya juga baik dalam banyak hal lainnya, dan kebanyakan akan menghasilkan uang yang lebih banyak dalam pekerjaan sekuler. Ia tetap bertahan dalam pelayanan karena Anda. “Karena itu aku suka mengorbankan milikku, bahkan mengorbankan diriku untuk kamu. Jadi jika aku sangat mengasihi kamu, masakan aku semakin kurang dikasihi?” (2Kor. 12:15).
  2. Ingatlah makanan alkitabiah yang telah ia sediakan bagi Anda dan keluarga Anda (Remember the biblical nurture he provides for your life and family.) Pembelajarannya dan waktu doanya telah terbukti efektif untuk member makan Anda secara rohani. Ia berusaha keras mempelajari Firman Allah sehingga hidup Kristen Anda menjadi lebih kuat. “Sungguhpun demikian aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi kamu. Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum maupun dalam perkumpulan-perkumpulan di rumah kamu” (Kis. 20:20).
  3. Ingatlah kualitas-kualitas yang membuat Anda menghargai kepemimpinannya (Remember the qualities that caused you to appreciate his leadership.) Pada beberapa hal, Anda telah secara sukarela tunduk di bawah kepemimpinan dan pengaruhnya. Renungkanlah dan ingatlah akan kualitas baik yang membuat Anda mengambil keputusan tersebut.
  4. Ingatlah kemenangan-kemenangan atas pemimpinannya bagi Anda dalam kehidupan (Remember the victories he has led you towards in life.) Karena kepemimpinannya, Anda memiliki andil dalam kemenangan pribadi dan pelayanan. Kenanglah kenangan manis itu. Ingatlah keputusan rohani yang telah Anda buat karena pengaruhnya. Karena khotbah-khotbahnya, Anda mungkin telah terhindar dari banyak perangkap, terhindar dari pengambilan keputusan yang buruk, dan melihat pertumbuhan rohani yang nyata. Renungkanlah keputusan-keputusan tersebut.
  5. Ingatlah bahwa orang banyak sedang mengritiknya (Remember that plenty of others are criticizing him.) Tiap orang bisa dikritik karena tiap orang memang tidak sempurna. Pikirkanlah agak lama dan Anda akan menemukan banyak kesalahan dengan tiap orang. Tiap orang memang memiliki sisi kelam. Mencari dan menunjukkan kesalahan orang itu tidak ada nilainya—orang yang tidak rohani bisa melakukannya. Diperlukan kedewasaan dan kedalaman rohani lebih untuk tetap setia berada dalam keluarga jemaat yang tidak sempurna.
  6. Ingatlah bahwa ia mungkin menanggung beban mengurus jemaat yang tidak bisa ia katakan kepada Anda (Remember he’s probably bearing burdens in the care of the church that he cannot tell you about.) Di luar dunia kecil saya, gembala mungkin harus mengurus banyak hal besar—orang yang hidupnya hancur, keluarga yang berantakkan, orang terkasih yang sekarat, serangan rohani pribadi, anggota jemaat yang dicobai, anak yang mengalami pelecehan, istri yang baru ditinggalkan suaminya. Ia tidak bisa mengungkapkan semuanya kepada Anda, namun semuanya itu ada dan sangat nyata.
  7. Ingatlah bahwa ia mungkin memiliki informasi yang tidak Anda miliki (Remember he probably has information you don’t have.) Kadangkala, kita mengritik karena kita sudah memiliki konsep pemikiran yang sudah demikian adanya. Saat diceritakan tentang kebenarannya, itu malah diabaikan, tidak dipercayai, atau bahkan tidak didengarkan. Saat Anda tidak mengerti akan suatu keputusan, ingatlah saja, gembala mungkin melihat bagian gambar yang tidak bisa Anda lihat.
  8. Ingatlah bahwa ia akan ada di samping Anda berdoa saat Anda sakit (Remember he would be by your bedside praying if you were sick.) Ya, bahkan pengritik pun dikasihi oleh gembala. Ia akan menghentikan apa yang dikerjakannya, meninggalkan meja makan, atau meluangkan waktu untuk mengunjungi dan berdoa bersama dengan Anda.
  9. Ingatlah bahwa ia akan berdiri bersama Anda saat Anda menghadapi pencobaan berat (Remember he would be standing by you if you faced a hard trial.) Dia akan berdoa, mendukung, dan menguatkan Anda selama masa sulit, meskipun ia tidak mengetahui rinciannya.
  10. Ingatlah bahwa ia akan bersama Anda saat salah seorang anggota keluarga bergumul antara hidup dan mati. (Remember he would be waiting with you if a family member was hanging between life and death.) Ia akan duduk di sana, mungkin menangis bersama Anda, dan berdoa kepada Allah untuk campur tangan melakukan mukjizat.
  11. Ingatlah bahwa ia akan duduk bersama Anda dalam sunyinya ruang pengadilan (Remember he would be sitting beside you in a lonely courtroom.) Tak bersalah atau pun bersalah, gembala Anda aka nada di sana untuk mendoakan yang terbaik dan mendorong Anda saat melalui hal-hal terburuk.
  12. Ingatlah bahwa ia akan memberi Anda nasihat saat menghadapi keputusan-keputusan sulit. (Remember he would give you counsel during a difficult decision.) Ia akan menolong Anda melihat melalui kabut yang mengelilingi Anda, menunjukkan berbagai pilihan, dan memberikan prinsip alkitabiah untuk mengambil keputusan yang bijaksana.
  13. Ingatlah bahwa ia akan tetap mengasihi dan mendukung Anda meskipun Anda sepenuhnya gagal. (Remember he would still love and support you if you completely failed.) Jika Anda datang kepadanya dengan berita terburuk, sekarang, ia akan tetap mengasihi dan menolong Anda untuk melakukan hal yang benar sebagai respons. Ia akan tetap duduk bersama Anda, keluarga Anda, dan menolong untuk membangun kembali yang rusak, memulihkan yang hancur, dan mencari yang hilang.
  14. Ingatlah bahwa Tuhan berkata untuk menghargai dan mengingatnya (Remember the Lord said to acknowledge and remember him.) Ini sepenuhnya gagasan Allah. Ibrani 13:7 berkata, “Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.”
  15. Ingatlah bahwa ia diberi Allah karunia penggembalaan atas hidup Anda (Remember he is God’s shepherding gift to your life.) (bnd. Ef. 4:11).
  16. Ingatlah bahwa semangat kritik Anda membuat Anda dan keluarga menjadi rentang. (Remember your critical spirit makes you and your family vulnerable.) Menolak struktur otoritas Allah itu jelas salah. Kritik pada otoritas rohani itu membuka pintu untuk serangan rohani yang akan mengacaukan keluarga Anda.
  17. Ingatlah bahwa tidak ada gembala di atas muka bumi ini yang sempurna (Remember no pastor on earth is perfect.) Selalu demikian. Jemaat Anda yang baru pun tetap memiliki gembala yang tidak sempurna sama seperti jemaat Anda sebelumnya. Bahkan, Rasul Paulus sendiri pun menganggap dirinya yang paling berdosa (1Tim. 1:15).
  18. Ingatlah bahwa ia tidak harus menjadi gembala (Remember he doesn’t have to be a pastor.) Ia bisa berhenti besok. Banyak yang demikian. Banyak yang sampai akhir—lelah, lemah, dan terluka. Sebenarnya, mereka bisa menghindarinya, hidup pribadi dan peduli pada diri sendiri. Banyak yang demikian. Jangan dorong gembala Anda mengambil keputusan itu. Doronglah untuk terus maju.
  19. Ingatlah bahwa kritik Anda lebih merupakan pancaran jiwa Anda daripada kesalahannya (Remember your criticism is more a reflection of your spirit than his faults.) Kritik dengan semangat yang salah merupakan hasil daripada hati yang tidak murni, bukan gembala yang tidak sempurna. Jika hati Anda murni, kritik Anda tidak akan menjadi kritik. Itu akan menjadi kepedulian dan itu akan disampaikan langsung kepada Anda pribadi.
  20. Ingatlah bahwa kritik Anda pada hakikatnya menyakiti diri Anda sendiri (Remember your criticism ultimately hurts you.) Roh yang mendorong kritik itu seperti kanker yang menggerogoti jiwa (Ibr. 12:15). Itu akan merampas sukacita, mengaburkan visi, membiaskan perspektif ANda, dan menghancurkan kemampuan Anda untuk hidup dengan sukacita berkelimpahan. Selain kehancuran internal, kritik selalu merusak kesaksian Anda. Orang yang bijaksana mulai menghindarinya.

Memiliki kasih dan hormat alkitabiah kepada gembala yang ilahi, berhati hamba, dan bertumbuh itu benar sesuai Alkitab. Itu bukan pemujaan manusia. Itu tidaklah buta. Itu juga tidak tanpa pemikiran. Itu tidak melanggar keimaman orang percaya, otoritas setiap ayah atau kebebasan jiwa individu setiap orang. Itu sangatlah bijak.

Lain waktu Anda ingin mengritik orang yang sungguh-sungguh yang Anda sebut “Gembala”, ingatlah daftar ini. Berhentilah dan renungkanlah kembali. Seorang bijak berkata, “Tidak pernah ada orang mendirikan monumen dengan kritik.” Jalanilah jalan terjal menuju kedewasaan dan tetaplah menjaga hati yang murni. Ungkapkanlah pemikiran Anda secara langsung kepada gembala dan gembala yang baik akan merenungkan dan mendengarkan Anda. Anda akan bersukacita karena Anda tidak membuangnya dengan tindakan konyol mengritik ini.

Benjamin Franklin berkata, “Orang bodoh hanya dapat mengritik, mengutuk, dan mengeluh—dan kebanyakan orang melalukannya.”

Teddy Roosevelt berkata, “Bukanlah kritik yang berharga, bukan pula orang yang menunjukkan bagaimana orang kuat itu jatuh, atau di mana pelaku dapat melakukan lebih baik. Pujian menjadi milik orang yang benar-benar berada di arena, yang wajahnya kotor dengan debu, keringat, dan darah, yang tahu bahwa kemenangan yang terbaik itu harus diraih dan yang jika gagal, setidaknya ia telah mencoba untuk melakukan yang terbaik, bukan orang yang hanya diam dan dingin yang tidak pernah merasakan menang atau kalah.”

Source link

Apakah Anda bersukacita dan puas dalam karya Anda? Apakah karya Anda memiliki tujuan? Alkitab memberikan petunjuk bagaimana kita bisa berbuat yang terbaik dalam karya dan memahaminya sebagai bagian dalam rencana Allah bagi manusia.

Banyak orang berkarya dengan tak bertujuan dan tak memuaskan hingga frustrasi. Apakah memang demikian? Survei CareerVision.org: AS: 50% karyawan tidak puas dengan karya mereka. Demikian juga di Inggris. Penulis James Patterson and Peter Kim menyatakan dari survey mereka, 90% karyawan tidak suka pekerjaan mereka (The Day America Told the Truth, p. 155). Karya sering dianggal sebagai struggle to survive. Bahkan, banyak yang anggap karya sebagai kutuk atas manusia karena Adam dan Hawa.

Kejadian mencatat bahwa Allah berkarya menciptakan dunia. Enam kali dicatat bahwa Dia memandang karya tanganNya dan melihatnya sangat baik! (bnd. Kej. 1:31). Allah tak pernah tertekan dengan karyaNya. Dia menikmatinya! Dia bekerja enam hari dan berisitirahat pada hari ketujuh (Kej. 2:1-3). Allah ingin membagi sukacita itu dengan manusia hingga manusia dimintaNya untuk berkarya memelihara bumi (Kej. 2:8, 15). Tapi, mereka berdosa dan hasilnya ada di Kej. 3:17-19. Dari dunia karya yang sangat ideal, karena dosa, manusia harus bergumul keras dan berat. Lalu, Bagaimana kita bisa tetap menjadi berkat dalam pekerjaan kita, meskipun kita melakukan pekerjaan yang kita anggap berat?

I.Nantikanlah Tuhan untuk Menyediakan bagi Anda

  1. Adam dan Hawa memang berbuat salah dengan tidak taat kepada Allah dan mencari pemuasan dengan usaha mereka sendiri. Jadi, untuk dapat mendapatkan kepuasan dalam karya Anda dan menjadi berkat, belajarlah dari Adam dan Hawa dan terimalah Yesus sebagai Tuhan—Tuan—Pengatur hidup kita, Pribadi yang memenuhi kebutuhan kita. Nantikanlah Dia (Mat. 6:30-33)
  2. Jika kita taat kepadaNya, Dia akan membimbing dan mengatur karya dan hidup kita (Ul. 8:18-19).
  3. Bersyukurlah (Kol. 3:15), meskipun hanya ada makanan di meja—dan pekerjaan—itu pun patutlah disyukuri (Flp.4:6).
  4. Langkah pertama untuk puas dengan karya kita adalah mengakui Tuhan yang telah menyediakannya.

II. Jadilah Atasan dan Karyawan yang Lebih Baik

  1. Bagaimana bisa memiliki pengalaman kerja yang lebih baik? Salah satunya adalah dengan menjadi pekerja yang lebih baik.
  2. Kita sering sulit berhubungan dengan rekan kerja, bawahan, atau pun atasan? Marilah kita pakai prinsip Alkitab (1Ptr. 2:18-20)—“Hai kamu, hamba-hamba, tunduklah dengan penuh ketakutan kepada tuanmu, bukan saja kepada yang baik dan peramah, tetapi juga kepada yang bengis. Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung. Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.”
  3. Tentu saja ada saat kita seharusnya berhenti dari karya dengan atasan yang keji/suka konfrontasi. Namun, sebelum kita meninggalkan lingkungan kerja yang tidak menyenangkan, pastikan bahwa kita telah melakukan segala yang kita dapat lakukan untuk membuat tempat yang ada sekarang menjadi lebih baik. Berusahalah sungguh untuk menolong tempat karya kita mencapai tujuannya. Upayakanlah kerjasama dan bukan konfrontasi (Ams. 15:1—“Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah.”). Mencari cara-cara yang membangun melalui konflik akan menurunkan tingkat stress kita, meningkatkan rasa dihargai, dan menghasilkan pengalaman kerja yang lebih baik pula.
  4. Para atasan, belajarlah cara-cara yang baik untuk mendorong dan memotivasi rekan-rekan kerja kita—bahkan yang sulit sekalipun. Perlakukan dengan adil dan jujur (Kol. 4:1—“Hai tuan-tuan, berlakulah adil dan jujur terhadap hambamu; ingatlah, kamu juga mempunyai tuan di sorga.”) dan jangan mengancam (Ef. 6:9—“Dan kamu tuan-tuan, perbuatlah demikian juga terhadap mereka dan jauhkanlah ancaman. Ingatlah, bahwa Tuhan mereka dan Tuhan kamu ada di sorga dan Ia tidak memandang muka.”). Allah memperhatikan bagaimana manajer memperlakukan yang lain, dan akan membalasnya (ay. 9)

III. Bekerjalah dengan Semangat dan Tekun (Passion and Zeal)

  1. Apakah itu Passion? Banyak kita yang membiarkan hidup menghajar kita. Kita jatuh dalam rutinitas dan mediokritas. Tapi bedakan passion dan zeal ini dengan workaholic. Tujuannya bukanlah berlebihan—tetapi mengerjakan apa yang kita senangi dan kita rasa penting. Carilah orang yang punya passion/gairah berkarya, bukan gila kerja.
  2. Jika kita melakukan karya kita dengan komitmen dan dedikasi, kita bangga dengan apa pun yang kita lakukan; jika kita semangat dan bergairah untuk mengerjakan dengan benar, setiap hal yang kita lakukan itu penting. (bnd. Pkh. 9:10—“Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi.”)—Bapak Djumangun—seorang tukang becak dengan kaki palsu. Jika tidak narik, istrinya pasti marah. Deni Sumargo beri komentar: Itulah cara istri Pak Jumangun bersyukur, ia mau suaminya melakukan hal yang mungkin kecil tetapi dengan cara yang maksimal.

IV. Jika Mau Menikmati Karya Anda—Nikmatilah Karya Itu!

  1. Banyak orang bergegas menjalani karya mereka dengan hati yang berat, stress, dan penuh tekanan. Dan jika Anda berbeban berat, izinkanlah Yesus Kristus membantu untuk memikul beban kita dan mengangkat kita jika kita jatuh (Mat. 11:28-30)
  2. Bersukacitalah dalam berkarya (Ams. 15:13—“Hati yang gembira membuat muka berseri-seri, tetapi kepedihan hati mematahkan semangat.”)
  3. Untuk berhasil dalam karya—dan hidup—kita perlu menikmati apa yang kita lakukan. Berkarya dengan gairah dan ketekunan, dan sukacita, kita akan memiliki pengalaman karya yang lebih baik dan menolong orang menjadi lebih produktif.

V. Pahami untuk Siapa Anda Berkarya

  1. Orang Kristen sejati, bahkan dalam pekerjaan yang paling sulit dan berat sekalipun dapat tetap dipenuhi dengan makna dan tujuan—jika kita mengingat untuk siapa kita berkarya (bnd. Ef. 6:5-6—“Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut dan gentar, dan dengan tulus hati, sama seperti kamu taat kepada Kristus, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan hati orang, tetapi sebagai hamba-hamba Kristus yang dengan segenap hati melakukan kehendak Allah,”)—bahka kita berkarya bukan sekadar untuk manusia, melainkan untuk menyenangkan Allah.
  2. Hidup kita hari ini merupakan pelatihan untuk sesuatu yang lebih besar. Adam dan Hawa  diberi kesempatan untuk berkarya bagi Allah—kesempatan yang sama yang diberikan pada orang percaya! Allah mencari orang yang dapat dipakaiNya dalam kerajaanNya—yang setia kepadaNya, yang rela bekerja keras, yang mengasihi sesamanya, dan memiliki semangat/gairah serta menikmati hidupnya!
  3. Apakah Anda menganggap karya Anda membosankan dan tak berharga? Allah menggunakan pengalaman-pengalaman kecil untuk mengajar orang percaya sesuatu yang lebih besar. Dan tanggung jawab yang dimintaNya sesuai dengan apa yang diberikanNya (Mat. 25:14, 19-21—Mat. 25:21, 23: Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.)
  4. Pelatihan Allah sekarang akan berguna kelak di kerajaanNya. Yang menentukan itu bukanlah kekayaan dan status sekarang, tetapi karakter dan ketaatan kepada Allah, kasih kepada manusia, dan iman kepadaNya, dalam kesempatan apapun yang Tuhan berikan kepada kita.
  5. Jalanilah karya kita dengan zeal, passion, joy, dan love. Apakah karya Anda sebuah kutuk? Tak perlu demikian dengan pertolongan Allah!

–allofgrace–

 

Source link

The Superiority of the Received Text

Menurut pernyataan iman Petrus, yang diberikan atas inspirasi Roh Kudus, kita memang dimungkinkan untuk memiliki “a more sure word of prophecy” (KJV, yang secara harfiah berarti firman nubuatan yang lebih pasti (2Ptr. 1:19).

Meskipun Petrus berbicara tentang sesuatu yang lebih pasti, orang percaya hari ini terus-menerus dibombardir dengan terjemahan baru dan lebih baik yang tidak menghasilkan tingkat kepercayaan lebih baik. Sebaliknya, itu menghasilkan kebingungan, keraguan, perpecahan, dan perdebatan tak berujung.

Konflik

Sebagai catatan, meskipun ada ratusan terjemahan di pasaran, hanya ada—untuk tujuan praktis—dua teks. Salah satu teks dikenal dengan nama Teks Kritis (the Critical Text). Ada beberapa variasi dan teks serupa, tetapi semuanya itu sama secara substansi.

Kelompok kedua teks dikenal dengan nama Teks yang Diterima (the Received Text atau juga disebut the Preserved Text, the Textus Receptus, the TR, the Traditional Text, the Majority Text, the Byzantine Text, the Antiochian Text, or the Syrian Text). Kembali, setiap nama memiliki konotasi yang berbeda tetapi intinya mengacu kepada teks yang dipelihara Allah dan terbukti yang sama.

Istilah Teks yang Diterima atau Teks yang Terpelihara menunjukkan bahwa teks ini diterima dari Kristus (Kepala) melalui para rasul oleh jemaat lokal dan dipelihara oleh Allah. Istilah Teks Tradisional menunjukkan bahwa teks ini telah secara tradisi dipakai oleh jemaat-jemaat sejak masa Kristus masa kini.

Jika kita ingin memahami Teks Kritis, kita harus menimbang bahwa itu diawali oleh dua orang (Westcott and Hort) yang meskipun sarjana tetapi bukan orang percaya dan mewakili sisi kekristenan liberal.

Meskipun mereka mengacu 45 dari 5.255 manuskrip, teks Yunani merekan tidak diragukan lagi berdasar pada dua manuskrip—Alef dan B (B lebih dominan). Manuskrip-manuskrip ini bertentangan di 5.604 bagian. Teks Kritis dan Teks Diterima bertentangan sekitar 7-10%. [1]

Meskipun 95-99% dari semua manuskrip menyerupai Teks Diterima, semua bukti ini tidak bisa diterima karena naskah ditemukan dan disimpan di Vatikan dan naskah yang ditemukan di sebuah biara Yunani di Gunung Sinai.

Teks yang diterima didasarkan pada 5.210 dari 5.255 naskah menurut Dr. Waite (ingat Teks Kritis menggunakan 45 naskah). Menariknya, bahkan Westcott dan Hort mengakui Teks Diterimalah yang diterima secara universal dan digunakan oleh gereja-gereja dari sekitar 450-1850 Masehi.

Karakter Teks Kritis

Kredibilitas saksi ditentukan oleh karakter saksi itu. Jika Westcott dan Hort itu harus diadili bersama dengan naskah yang mendukung Teks Revisi Yunani mereka, akankah mereka diputuskan bersalah karena memalsukan Kitab Suci?

Dr. F.H.A. Scrivener, seorang pria yang bekerja di Komite Revisi Westcott Hort, membuat observasi berikut ini mengenai manuskrip yang sangat diandalkan itu: “[The Codex Sinaiticus] ditutupi dengan perubahan tersebut, dibawa oleh setidaknya sepuluh perevisi yang berbeda, beberapa sistematis dari mereka tersebar di setiap halaman … [penekanannya].”[2]

Mengapa butuh sepuluh orang berbeda untuk melanjutkan mengoreksi naskah ini? Karena yang pertama kali menangani merasa bahwa itu bukan naskah yang baik! Mengapa para sarjana mengungkapkan penilaian manuskrip-manuskrip itu hanya karena dianggap tua?

Dabney, dalam karyanya tentang Perjanjian Baru Yunani, mengamati karakter manuskrip yang mendasari Westcott dan Hort:

“Vatikan, Alexandria, dan sekarang Sinai. Hal ini secara tegas diakui bahwa tidak ada satu pun di antaranya yang memiliki sejarah. Tidak ada bukti eksternal dokumenter untuk nama-nama penyalin transkripsinya, tanggal, atau tempat penulisannya. Tidak ada yang tahu dari mana MS Vatikan sampai  ke perpustakaan Paus, atau berapa lama telah ada …. Tanggal awal mereka itu pun ditetapkan oleh dugaan [dengan kata lain—’kita hanya menebak!’]”[Penekanan ditambahkan]. [3]

Ada bukti lain tentang karakter Teks Kritis yang harus dicatat. Sebagai contoh, Thomas Strouse mengamati bahwa Teks Kritis memiliki kesalahan sejarah dalam Matius 1:7, 10. Dalam Teks Diterima, dua raja dalam silsilah Yesus—yaitu Asa dan Amon. Metzger, dalam pembelaan untuk Teks Kritis, yakin bahwa Matius mungkin telah menerima informasi itu dari catatan silsilah yang rusak, sehingga Teks Kritis mengganti nama itu dengan nama Asaf dan Amos dalam garis keturunan.

Kedua, ada kesalahan ilmiah dalam Lukas 23:45. Teks Kritis menggunakan kata Yunani yang berarti “terselubungi/gerhana” sedangkan Teks Diterima menggunakan kata yang berarti bahwa itu akan menjadi sebuah kemustahilan ilmiah untuk matahari mengalami gerhana selama masa Paskah karena bulan penuh.

Ketiga, ada kesalahan pertentangan Kristus yang ditemukan dalam Yohanes 7:8. Dalam Teks Kritis, Kristus menyatakan bahwa Dia tidak akan pergi ke pesta itu, tetapi kemudian Dia pergi. Jenis kesalahan ini menunjukkan karakter Teks Kritis dan pandangan tentang ineransi Kitab Suci para editornya.[4]

Bukti mengenai karakter Teks Kritis dan manuskrip yang mendasarinya menimbulkan beberapa pertanyaan:

Mengapa gereja mula-mula tidak menggunakan pembacaan teks-teks yang berasal dari Alexandria, Mesir?

Bagaimana mungkin gereja salah selama lima belas abad, kemudian memiliki teks yang benar dipulihkan didasarkan pada beberapa naskah yang sejarahnya tidak jelas?

Mengapa kata-kata yang diilhami Allah saling bertentangan dengan dirinya sendiri dan tidak jujur akurat?

Karakter Teks yang Diterima

Kami telah melihat karakter Teks Kritis. Sekarang mari kita lihat karakter Teks Diterima.

Meskipun informasi berikut ini terutama berkaitan dengan Perjanjian Lama, itu juga menggambarkan bagaimana orang Yahudi memandang Kitab Suci (yang juga berlaku untuk Perjanjian Baru ketika mempertimbangkan fakta bahwa gereja abad pertama sebagian besar terdiri atas orang Yahudi pada awalnya). Berikut adalah cara yang diajarkan kepada orang-orang Yahudi untuk menangani Firman Allah:

  1. Perkamen harus dibuat dari kulit hewan yang tidak najis; harus disiapkan oleh orang Yahudi; dan kulit harus diikat bersama oleh tali yang diambil dari hewan yang halal.
  2. Setiap kolom harus memiliki tidak kurang dari 48 dan tidak lebih dari 60 baris. Seluruh salinan harus berbaris pertama.
  3. Tinta harus tidak berwarna lain selain hitam, dan harus dibuat sesuai dengan resep khusus.
  4. Tidak ada kata atau huruf yang ditulis berdasarkan ingatan; juru tulis harus memiliki salinan otentik depannya, dan ia harus membaca dan mengucapkan setiap kata dengan suara keras sebelum menuliskannya.
  5. Dia harus dengan hormat membersihkan penanya setiap kali sebelum menulis kata “Allah,” dan ia harus mencuci seluruh tubuhnya sebelum menulis nama “Yehuwa”sehingga Nama Kudus itu jangan sampai terkontaminasi.
  6. Aturan ketat diberikan bagi bentuk huruf, spasi di antara huruf, kata, dan bagian, penggunaan pena, warna perkamen, dll.
  7. Revisi gulungan harus dibuat dalam waktu 30 hari setelah pekerjaan selesai, jika tidak maka tidak ada gunanya. Satu kesalahan pada selembar kertas maka lembar kertas itu harus musnahkan, jika ada tiga kesalahan yang ditemukan pada halaman manapun, seluruh naskah itu harus dimusnahkan.
  8. Setiap kata dan setiap huruf dihitung, dan jika satu huruf diabaikan, satu huruf itu bisa disisipkan, atau jika satu huruf menempel huruf lain, naskah itu dimusnahkan seluruhnya.[5]

Burgon, pembela Teks Tradisional yang gigih menyatakan, “Aneh karena dapat muncul, itu tak dapat disangkal, bahwa seluruh kontroversi itu dapat dikurangi dengan masalah kecil berikut: Apakah kebenaran teks Kitab Suci tinggal dengan luas banyak salinan, uncial dan kursif  lebih luar biasa dari perjanjian mengagumkan yang ad adi antara mereka? Atau bahwa kebenaran itu berdiam secara eksklusif pada beberapa atau sangat sedikit manuskrip, yang sekaligus berbeda menurut sebagian besar saksi, dan—anehnya—juga antara mereka sendiri?”[6]

Burgon juga menulis, “Sebutlah ini Teks Erasmus atau Complutensian—Teks Stefanus, atau Beza atau dari Elzivers—sebutlah ‘Diterima’ atau ‘Teks tradisional Yunani,’ atau nama apa pun yang lain yang Anda suka—faktanya tetap, bahwa teks telah turun kepada kita yang dibuktikan dengan konsensus umum salinan kuno, versi kuno, dan bapa-bapa kuno.”[7]

 

Catatan Kaki:

[1] D.A. Waite, Defending the King James Bible (New Jersey: TheBible for Today Press, 2004), p. 56 and 41 respectively.

[2] F.H.A. Scrivener, A Full Collation of the Codex Sinaiticus with the Received Text of the New Testament (Cambridge: Deighton, Bell, and Co., 1864), p. xix.

[3] R.L. Dabney, The Doctrinal Various Readings of the New Testament Greek (Carlisle, PA, USA: The Banner of Truth Trust, 1967), pp. 350–389.

[4] Thomas Strouse, The Lord God Hath Spoken, A Guide to Bibliology (Virginia Beach: Tabernacle Baptist Press, 1998), pp. 17–18.

[5] H.S. Miller, General Biblical Introduction (Houghton, NY: Word-Bearer Press, 1960), pp. 184–185.

[6] Dean Burgon, The Traditional Text of the Holy Gospels, p. 16.

[7] Dean Burgon, The Revision Revised (London: William Clowes and Sons, 1883), p. 269.

 

Sumber: http://zurishaddaiallofgrace.blogspot.com

Nats Keluaran 13:17-14:31

Pendahuluan: Kita sering berpikir mengenai pembebasan Israel dari Mesir sebagai satu-satunya tema di dalam kitab keluaran. Kita yakin bahwa motif keluaran adalah kuat, tetapi ada gagasan penting lainnya, umpamanya, kepemimpinan Tuhan.

Keluaran mencatat kisah besar mengenai kepemimpinan Allah di dalam pasal 13:17-14:31Itu berhubungan dengan perjalanan bangsa Israel dari Mesir ke sisi lain dari Laut Merah. Untuk menggerakan begitu banyak orang sejauh ini menutut kepemimpinan. Penulis kitab Keluaran menghubungan penyelesaian ini dengan Tuhan.

Allah masih memimpin umatNya pada masa kini. Tanpa ragu-ragu, Allah pada mulanya melepaskan kita dari dosa, tetapi dia juga memimpin kita di dalam perjalanan hidup kekristenan kita. Marilah kita memperhatikan bagaimana Allah memimpin umatnya.

I. Tuhan memimpin dengan hikmatNya.

a. Allah mengenal umatnya – ayat 17.

Allah mengenal dengan baik umatNya selama perbudakan mereka. Dia mendengar rintihan mereka dan mengenal penderitaan mereka. Ketika Dia melepaskan umatNya dari tahun-tahun perbudakan, Dia terus mengenal mereka. Allah tahu bahwa umat yang baru saja dibebaskan dari perbudakan selama bertahun-tahun lamanya secara fisik dan kejiwaan tidak siap berperang melawan musuh. Dia tahu bahwa mereka mungkin mau kembali ke Mesir.

Allah mengenal kita. Dia tahu dengan tepat sifat kita. Karena hikmatNya yang besar, Dia tahu apa yang terbaik untuk kita.

b. Allah memiliki perspektif yang lebih baik.

Bangsa Israel hanya dapat melihat yang umumnya orang melihat, jalan pintas. Mereka mengabaikan bahaya dari orang-orang Filistin. Allah memiliki persfektive yang lebih besar. Dia dapat melihat keduanya yaitu bahaya dan jalan pintas. Dia tahu bahwa perjalanan yang panjang dan jauh bukanlah cara yang mudah tetapi terbaik dan satu-satu cara untuk Israel mengadakan perjalanan.

Allah memiliki persfektif mengenai hidup daripada yang kita lakukan. Rute yang terbaik dari perjalanan hidup kita meungkin tidak mudah, tetapi Allah akan memberikan anugerahNya untuk perjalanan kita.

II. Tuhan memimpin dengan hadiratNya.

a. Allah pergi bersama umatNya – 13:21

Tiang awan dan tiang api memberi kesan akan kehdiran Allah yang terus menerus. Allah tidak meninggalkan mereka sendirian; Dia berjalan dengan mereka.

Allah menyertai umatNya. Roh Kudus mendiami setiap orang percaya. Bersama denganNya kita dapat dipimpin di dalam setiap setuasi hidup kita.

b. Umat Allah dapat jaminan dengan kehadiranNya.

III. Tuhan memimpin dengan kuasaNya.

a. Kuasa manusia gagal

b. Kuasa ilahi berguna.—14:21.

__________________

Gmb.Yakub Harianto, GBII (Gereja Baptis Independen Indonesia) Malioboro, Jogjakarta

Source link

(Luk. 22:54-62)

Mengapa orang seperti Petrus, rasul yang dipakai oleh Tuhan dengan sangat luar biasa, dapat mengalami iman yang sedemikian terpuruk? Petrus yang berkata: Tuhan, aku bersedia masuk penjara dan mati bersama-sama dengan Engkau! (Luk 22:33), tetapi mengapa masih tetap dapat menyangkal Tuhan? Biar dia seorang rasul atau pengkhotbah besar atau penginjil, dia masih tetap manusia. Benarlah perkataan dalam Rm 3:10: Tidak ada yang benar, seorang pun tidak. Petrus memang melakukan kesalahan, namun dia tidak tetap dalam kesalahannya itu, melainkan dia bangkit dari kesalahannya.

Kita melihat minimal ada 3 hal yang menyebabkan dia dapat bangkit kembali.

Pertama, Petrus ingat akan perkataan Tuhan Yesus (ayat 60-61). Petrus menyangkal Tuhan Yesus sebanyak 3 kali. Pada saat itu, ia lupa akan perkataan Tuhan. Pada saat dia menyangkal Tuhan ketiga kalinya dan Tuhan menatapnya, Ia sadar bahwa ia telah jatuh di titik terendah dalam imannya. Ia telah salah. Namun ketika itu juga, ia ingat akan perkataan Tuhan Yesus. Inilah titik balik dari imannya. Ia memang jatuh di titik terendah, namun dia tidak membiarkan dirinya tetap di dalam titik itu, dia berbalik. Demikian juga dengan kita. Pada saat kita melakukan dosa, kita lupa akan Firman Tuhan. Namun kita harus sama seperti Petrus, kita tidak boleh tinggal di dalam keterpurukan kita, kita harus bangkit, kita harus ingat kembali Firman Tuhan. Dalam II Tim 3:16, Firman Tuhan berfungsi untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan, mendidik orang.

Kita harus senantiasa mengingat Firman Tuhan (Mzm 119:11) karena itulah yang menjaga kita agar kita tidak berbuat salah. Apa yang membuat Petrus ingat akan perkataan Tuhan Yesus? Yaitu ketika Yesus menatapnya dan melihat hatinya yang paling dalam. Ketika itu, Petrus tahu bahwa dia telah salah. Dia merasa bahwa dia adalah orang hina yang penuh dengan dosa. Penulis jadi teringat akan syair-syair lagu Sekolah Minggu: “Mata Tuhan melihat apa yang kita perbuat, apa yang baik maupun yang jahat. Oleh sebab itulah jangan berbuat jahat. Ingat! Tuhan melihat!” Allah kita memantau kita di mana pun anda berada dan Dia sekarang sedang menatap anda dan melihat hatimu yang paling dalam, apakah Anda sadar akan dosa-dosa Anda? Maukah Anda seperti Petrus yang tersungkur di depan kaki Yesus?

Kedua, dia menyesal. Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya (ayat 62). Ini adalah ciri-ciri orang yang menyesali kesalahan-kesalahannya. Ia sadar bahwa ia telah melakukan dosa, dia menyesal dan bertobat. Jika kita menyesal tanpa bertobat maka kita akan menjadi seperti Yudas Iskariot. Yudas memang menyesal setelah menjual Yesus dengan harga 30 keping perak. Ia ingin mengembalikan uang itu dan membatalkan transaksi tetapi ditolak oleh para imam. Ia kemudian keluar dan gantung diri. Sungguh tragis, Yudas hanya menyesal tetapi dia tidak bertobat. Jika dia bertobat, dia tidak mungkin melakukan hal yang seperti itu.

Ketiga, setelah itu dia menguatkan saudara-saudaranya (Luk 22:32). Kata ‘kuatkanlah’ dalam bahasa Yunani strizon yang bisa juga berarti membuat berdiri teguh. Petrus memang pernah jatuh dan dia telah bangkit lagi. Namun semua usahanya tidak sampai di sana, Tuhan menyuruhnya untuk menguatkan saudara-saudaranya yang lain setelah dia mengalami kejatuhan. Biasanya seseorang yang telah jatuh dalam dosa tertentu dan dia dapat bangkit lagi, dia akan semakin dewasa dan memberitahukan teman seiman untuk tidak mengulangi dosa yang sama. Dan menurut catatan, dia adalah seorang rasul terkemuka di antara rasul yang lainnya. Demikian juga dengan kita, kita mungkin pernah jatuh ke dalam dosa dan kita berhasil bangkit dari kesalahan kita, namun Allah tidak menyuruh kita untuk berhenti sampai di sana, Tuhan menyuruh kita untuk menguatkan saudara-saudara kita yang lainnya. Memang kadang-kadang Tuhan pakai kejatuhan kita untuk dijadikan batu loncatan agar kita dapat bertumbuh.

Maukah anda menjadi seorang “Petrus” yang berani mengakui dirinya telah berbuat salah, memandang kepada Yesus yang tahu isi hati kita, menyesali dosa kita, bertobat dari dosa-dosa kita dan setelah itu kita menguatkan saudara-saudara kita yang lainnya?

Sumber: http://zurishaddaiallofgrace.blogspot.com/2011/05/membangun-keluarga-mzm-1271-5-ti-24-5.html
Image: Unsplash Photo by Danny G

(Mzm. 127:1-5; Ti. 2:4-5)

Saudara, dalam tahap perkembangan manusia, sebagaimana yang telah ditentukan Allah, kita semua menjadi bagian suatu keluarga. Kita mengharapkan keluarga Ukuran keberhasilan keluarga adalah Alkitab bukan seperti yang digambarkan dunia, yaitu sekadar berupa kecukupan materi.

Pertama, apakah keluarga yang berhasil itu? Keluarga yang berhasil adalah keluarga yang dibangun oleh Tuhan bukan manusia (Mzm. 127:1). Lalu, dari segi kepemimpinan, keluarga yang berhasil adalah keluarga di mana suami atau ayah menjadi kepala keluarganya dibawah pimpinan Tuhan Yesus Kristus (1Kor. 11:3; Ams. 12:4). Anggota keluarga harus menghormati suami/ayah (Ef. 5:23) karena dialah yang ditetapkan Allah sebagai kepala (Ef. 5:23). Karena itu, jika ingin berjalan dalam rencana Allah yang indah bagi keluarga Anda, suami/ayah harus berperan aktif dalam mewujudkan keharmonisan dalam keluarga.

Inti dari keluarga adalah suami-isteri yang menjadi satu daging (Mat. 19:5). Dalam prinsip kesatuan ini, suami-isteri harus menjalankan perannya sesuai Alkitab—isteri harus tunduk pada suami; suami harus mengasihi isteri. Kesatuan itu menuntut keterbukaan, komunikasi yang sehat, pengertian, dan juga persekutuan dengan ‘pihak ketiga’ yaitu Allah yang telah mempersatukan keduanya. Jangan sampai keharmonisan keluarga hilang karena hilangnya kualitas itu.

Lagipula, dalam keluarga, ada potensi yang besar, yaitu anak-anak (Mzm. 127:3-4). Potensi mereka sebagai milik pusaka Tuhan, sebagai upah, dan sebagai anak panah sangatlah luar biasa. Namun, potensi itu sangatlah bergantung bagaimana orangtua menjalankan perannya dengan baik.

Kedua, ada ancaman yang coba menghancurkan keluarga yang dibangun dengan benar sesuai Alkitab (Mzm. 127:2). Ancaman itu berasal dari Iblis, setan-setan, dan roh-roh jahat. Dari ayat di atas, ancaman itu antara lain: (1) Mementingkan diri sendiri (Ef. 5:28). Ancaman terbesar pernikahan adalah mencari kepuasan bagi diri sendiri (1Ptr. 3:7; 1Kor. 7:33). (2) Stres—karena kesibukan orangtua dalam ‘mencukupkan kebutuhan’ jasmani dan materi anak-anaknya dan tidak mempedulikan kebutuhan rohani mereka. Iblis bermaksud menyimpangkan atau menyesatkan orangtua untuk mengabaikan anak-anaknya. Orangtua menjadi dingin, tidak peduli, dan hancur sementara anak-anak akan menjadi keras, tidak dipedulikan, dan akhirnya semua jatuh dalam jerat Iblis itu.

Saudara, sebagaimana kita begitu menginginkan dan mengharapkan anak-anak saat sesudah menikah sebagai anugerah Tuhan, demikian juga kita harus memiliki kerinduan untuk melihat mereka hidup di jalan Tuhan dan setiap hari menjadi berkat (Mzm. 37:25-26). Dan selama masih hidup, orangtua perlu memastikan kehidupan anak-anakNya sesuai dengan kehendak Tuhan sebagai wujud pertanggungjawaban kepada Tuhan. Kitalah yang harus mengarahkan ‘anak-anak panah Allah’ ini sehingga mereka akan mencapai sasaran yang dikehendaki Allah.

Sumber: http://zurishaddaiallofgrace.blogspot.com/2011/05/membangun-keluarga-mzm-1271-5-ti-24-5.html

Dari waktu ke waktu, banyak orang bertanya, “Apakah sesungguhnya jemaat Baptis Independen itu?”

Memang Baptis Independen itu tidak homogen. Ada banyak variasi doktrin dan praktik di kalangan jemaat-jemaat Baptis Independen. Memang sulit karena jika ada 100 gembala Baptis Independen menulis jawaban untuk pertanyaan itu, pasti akan ada 100 jawaban pula!

Baptis Independen sesungguhnya sangatlah besar. Ada ribuan jemaat Baptis Independen. Paling banyak, jemaat ini ada di Amerika Utara. Namun, jemaat ini juga telah tersebar di seluruh dunia. Tidak ada yang tahu tepatnya berapa banyak jemaat Baptis Independen yang ad adi dunia, karena tidak ada kantor pusat dan statistik terpusat tentang hal itu. Ada banyak asosiasi dan juga organisasi misi yang menampung misionaris Baptis Independen. Yang pasti, jumlah jemaat Baptis Independen cukup banyak. Pada 1970-an diperkirakan ada 10.000 dan terus meningkat. Bahkan, di beberapa kota di Amerika, ada yang memiliki 50-100 lebih jemaat Baptis Independen.

Apakah Makna Baptis Independen?

Pada akarnya, istilah Baptis Independen menggambarkan jemaat-jemaat yang melestarikan doktrin Baptis dan independen dalam kebijakannya. Suatu jemaat Baptis Independen adalah jemaat Baptis yang tidak berafiliasi dengan struktur denominasi seperti Southern Baptist Convention, American Baptist Church, dan General Association of Regular Baptists, atau yang lainnya.

Pada awalnya, Baptis Independen sangat kuat dalam doktrin Baptis yang benar. Hingga beberapa decade terakhir, sebagian besar mereka sangat separatistik. Lazimnya, mereka konservatif dalam hal berpakaian dan musik. Lazimnya pula, mereka teguh memegang King James Bible dan teks Yunani dan Ibrani yang mendasarinya. Lazimnya, mereka juga agresif dalam penginjilan dan berorientasi misi (yang berarti worldwide church planting). Tak diragukan lagi jika jemaat-jemaat Baptis Independen menjadi kelompok terbesar fundamentalis dan jemaat yang terpisah dengan Negara di dunia.

Jemaat-jemaat Baptis Independen mendukung ribuan misionaris, dan mereka mendukung secara langsung dan tidak melalui organisasi denominasional. Jemaat-jemaat Baptis Independen mengenal misionaris mereka secara pribadi dan setiap jemaat memilih yang mana untuk didukung, menerima laporan pelayanan mereka, dan mendoakan mereka. Sebuah artikel tertanggal 15 April 1998, di Baptist Bible Tribune berjudul “Leading in Missions” mencatat bahwa jumlah misionaris jemaat Baptis Independen melebihi jumlah misionaris Southern Baptist Convention. Laporan ini berdasarkan riset yang dimuat di 1998-2000 Mission Handbook (edisi ke-17) dikombinasikan dengan riset tambahan yang dilakukan Baptist Bible Tribune.

Riset ini menghitung misionaris asing yang tergabung dalam 16 agen yang menyatakan diri sebagai Baptis Independen: Baptist Bible Fellowship International (BBFI), Association of Baptists for World Evangelism (ABWE), Baptist Mid-Missions, Baptist International Missions Incorporated (BIMI), Central Missionary Clearinghouse, Baptist World Mission, World Baptist Fellowship, Evangelical Baptist Missions, Macedonia World Baptist Missions, Maranatha Baptist Missions, Independent Baptist Fellowship International, Baptist Faith Missions, International Baptist Missions, Baptist Missions to Forgotten Peoples, Baptist Evangelistic Missions Association (BEMA), and Fairfax Baptist Temple Missions. Jumlah total misionaris yang tergabung dengan agensi ini ada 3.640. Jumlah total misionaris asing yang tergabung dalam Southern Baptist Convention ada 4.482. Sesungguhnya misionaris Baptis Independen lebih daripada itu. Ada banyak agen misi yang tidak ikut dihitung, dan banyak misionaris independen yang melayani langsung dari jemaat pengutusnya dan yang tidak bergabung dengan agen.

Jemaat-jemaat Baptis Independen menjalankan banyak sekolah Alkitab, akademi, dan seminari. Banyak di antara mereka yang hanya kecil, dengan 25-200 murid, tetapi ada juga yang cukup besar seperti Crown College in Powell, Tennessee, and West Coast Baptist College in Lancaster, California. Jemaat-jemaat itu sering menjalankan institutnya sendiri. Beberapa gembala menulis materi sendiri, sementara yang lain memakai kurikulum yang telah diterbitkan oleh Bible Baptist Publications, Way of Life Literature, Crown Publications, dan Landmark Baptist Publications. Kaum Baptis Independen lazimnya menghindari sistem sekolah umum dan melatih anak-anak mereka dalam sekolah milik jemaat atau sekolah rumah.

Perbedaan Di Kalangan Baptis Independen

Ada banyak perbedaan di antara kaum Baptis Independen dalam hal musik, standar berbusana, masalah versi Alkitab, Calvinisme, kemempelaian Baptis, praktik perjamuan, baptisan luar, praktik pertobatan dan penginjilan, praktik pertumbuhan jemaat, dan keterpisahan jemaat; namun, tak ada perdebatan tentang liberalism, ketaksalahan Alkitab, pengkhotbah perempuan, homoseksualitas, karimatikisme, evolusi, atau aborsi.

Ada perbedaan di kalangan Baptis Independen sehubungan dengan definisi Baptis sendiri, dengan minoritas mendukung Landmarkers atau Baptist Briders dan mayoritas menolaknya. Ada beberapa jemaat yang pada dasarnya juga Baptis Independen dalam doktrin dan praktik tetapi tidak memakai nama Baptis sama sekali.

Ada variasi di kalangan Baptis Independen sehubungan dengan definisi jemaat, beberapa ada yang meyakini posisi “jemaat universal” dan yang lain lagi ada dalam posisi “hanya jemaat lokal”.

Ada variasi juga di kalangan Baptis Independen sehubungan dengan pemilihan dan “anugerah mutlak,” dengan sejumlah kecil menerima pandangan Calvin dan sebagian besar menolak Calvinisme sepenuhnya.
Ada variasi di kalangan Baptis Independen sehubungan dengan praktik perjamuan; ada yang terbuka (setiap orang boleh ikut), ada yang tertutup (anggota jemaat dan yang diundang dapat ikut), dan ada yang tertutup (hanya anggota jemaat).

Ada perbedaan di kalangan Baptis Independen sehubungan dengan penginjilan. Ada yang memraktikkan Quick Prayerism, segera memimpin orang dalam doa orang berdosa, dan biasanya mengabaikan masalah pertobatan, dan menganggap orang sudah bertobat dan member jaminan bahwa orang yang telah berdoa dengan doa itu tak peduli adalah bukti nyata pertobatannya atau tidak. Orang yang lain lebih hati-hati dalam penginjilan, memakai waktu yang lebih banyak untuk menyampaikan berita Injil dan mengharapkan pertobatan yang bisa mengubah hidup itu terjadi secara nyata.

Ada perbedaan di kalangan Baptis Independen sehubungan dengan baptisan asing, dengan beberapa memegang pandangan “Baptisan Baptis” saja sementara yang lain menerima baptisan oleh jemaat lain.
Ada perbedaan di kalangan Baptis Independen sehubungan dengan otoritas penggembalaan. Sebagian memegang gaya dictatorial, yang menuntut “loyalitas tanpa Tanya” dari para anggotanya, sementara yang lain memegang pendekatan yang lebih rendah hati dan alkitabiah. Bahkan, ada pula kalangan Baptis Independen yang memraktikkan pluralitas gembala (Gembala jemaat lebih dari satu)
Ada perbedaan di kalangan Baptis Independen sehungan dengan “standar” hidup bagi anggota dan pekerjanya. Ada yang memegang doktrin “kuno” dan kaku tentang keterpisahan dengan dunia—dengan pakaian sederhana, peringatan tentang bahasa TV, film, dan musik pop, tak ada minuman keras, merokok, judi—dan ada yang menganut posisi kontemporer dengan sedikit perhatian akan hal itu.

Ada perbedaan di kalangan Baptis Independen sehubungan dengan versi teks Alkitab. Ada yang menganut posisi Peter Ruckman bahwa hanya KJV sajalah yang tanpa salah dan tak tergantikan bahkan merupakan “pewahyuan lanjutan” atas teks bahasa Yunani dan Ibrani, dan yang lain menganggap KJV sebagai terjemahan akurat dari teks bahasa Yunani dan Ibrani yang terpelihara, dan yang lain lagi memakai New King James Bible atau New American Standard Version atau versi modern lainnya dan percaya bahwa versi teks Alkitab ini tidaklah penting.

Ada perbedaan di kalangan Baptis Independen sehubungan dengan keterpisahan jemaat. Sebagian besar mengakui ketepisahan dengan Katolik Roma, Injili, Karismatik, Contemporary Christian Music, dan sejenisnya. Banyak yang bergerak kea rah pandangan Injili yang toleran dan kecenderungan ke arah “injili konservatif.”

Ada perbedaan di kalangan Baptis Independen sehubungan dengan gerakan pertumbuhan jemaat (e.g., Rick Warren, Bill Hybels), karena beberapa dengan tegas menolaknya dan yang lain bergerak mengikutinya, menggunakan buku-buku mereka, mengirimkan pekerja mengikuti seminar mereka, dll.

Perubahan Besar Terjadi Di Kalangan Baptis Independen

Saya perlu menekankan terjadinya perubahan besar di kalangan jemaat-jemaat Baptis Independen. Saya bertobat pada 1973 dan bergabung dengan suatu jemaat Baptis Independen beberapa bulan kemudian. Jadi, saya telah mengamati gerakan ini semala 38 tahun. Saya telah berkhotbah di sekitar 500 jemaat di 16 negara dan selalu mendapatkan masukan dari jemaat-jemaat.

Menurut pandangan saya, gerakan ini secara menyeluruh telah kehilangan hati dan jiwanya, yaitu keterpisahan dan ketekunan yang militant akan kebenaran dan kekudusan. Itulah yang pada dasarnya membedakan gerakan Baptis Independen dan Baptis Selatan. Itulah semangat yang dituliskan dalam Mzm. 119:128, “Itulah sebabnya aku hidup jujur sesuai dengan segala titah-Mu; segala jalan dusta [KJV, segala jalan yang salah] aku benci. Daud tidak hanya meninggikan SEGALA firman Allah, ia juga membeci SETIAP jalan yang salah. Itulah Kekristenan Kis. 20:27/Yud. 3! Dibesarkan di jemaat Baptis Selatan yang duniawi dan kurang gigih dalam kebenaran, saya begitu tertarik pada 1970-an untuk mencari jemaat yang teguh memegang Alkitab. Saya sangat sedih bahwa ini dengan cepat memudar dari banyak jemaat Baptis Independen, meskipun saya juga bersyukur bahwa ada jemaat Baptis Independen yang melestarikannya.

Saya pernah mengirimkan artikel ini kepada beberapa sahabat, dan salah satu membalas dengan komentar berikut ini:

“Banyak jemaat Baptis Independen mengambil sikap kedagingan yang begitu kentara di dunia kita. Salah sati jemaat Baptis Independen local kami berpaling dari KJV beberapa tahun lalu, mengadopsi CCM baru-baru ini, dan sekarang saya tahu mereka telah mengubah nama mereka. Jemaat yang lain telah menyebarkan keselamatan berlebihan dan telah menjadi pusat daur ulang karena orang yang sama diselamatkan berulang-ulang.

“Pada saat saya muda, nama Baptis Independen dihubungan dengan jemaat yang kuat memercayai Alkitab dengan standar yang baik. Sekarang, itu sudah tidak lagi. Banyak yang mengaku memegang otoritas Alkitab, tetapi memraktikkan otoritas gembala mutlak tak bisa dipertanyakan.

“Saat ada di Kentucky beberapa tahun yang lalu, kami kesulitan mendapatkan jemaat Baptis Independen di wilayah kami tinggal. Kami mencari di hari Sabtu dan menemukan sebuah jemaat Baptis Selatan. Saya bertanya jika mereka tahu di mana saya bisa mendapatkan jemaat Baptis Independen. Mereka sangat baik dan menunjukkan arah ke satu-satunya yang ad adi wilayah itu. Saat kami tiba di jemaat itu ada hari Minggu, hamper semua orang berpakaian ala dunia. Saya terkejut saat guru Sekolah Minggu dewasa campurannya adalah wanita. Saya ingin tahu seperti apa di dalamnya, sehingga kami tetap di situ. Ia mengatakan bahwa Henokh di Kej. 4 dan Henokh di Kej. 5 sebagai orang yang sama. Saya coba menahan diri sekuat mungkin hingga akhirnya mengoreksinya. Saya harus katakan bahwa ia sangat baik. Sampai sekarang, saya berharap untuk pergi ke jemaat Baptis Selatan yang pertama saja. … Saya percaya bahwa artikel ini baik sekali karena Anda membahas topik yang sangat sulit. Jika ada jemaat Baptis Independen yang solid di wilayah tempat orang percaya tinggal, ia harus mendoakannya tidap hari dan bersyukur pada Allah untuk hal itu.”

Intinya adalah Baptis Independen itu independen! Setiap jemaat bertanggung jawab bada kepalanya, Yesus Kristus.

Bagaimana Dengan Saya: Baptis Independen Yang Seperti Apakah Saya?

Saya menjadi anggota jemaat Baptis Independen sejak 1973. Jemaat pertama tempat saya bergabung adalah Bartow Bible Baptist Church, jemaat Baptis Independen di Bartow, Florida. Sejak saat itu saya menjadi anggota jemaan Baptis Independen.
Saya tidak bisa menukung mungkin 90% jemaat-jemaat Baptis Independen, dan mereka pun mungkin tidak akan mendukung saya. Banyak di antara mereka juga tidak sepaham dengan saya dan banyak masalah yang saya anggap penting. Saya telah menjelaskan dalam tulisan-tulisan saya. Saya takut bahwa jemaat-jemaat Baptis Independen secara umum, sebagai suatu gerakan, dangkal secara alkitabiah, sama sekali tidak terdidik dalam masalah-masalah serius; berpusat pada satu orang sebagai idola, karnal, dan munafik. Beberapa ada yang hampir menyerupai bidat karena menuntut loyalitas tanpa tanya kepada para pengikutnya. Banyak yang memegang jenis pemenangan jiwa “buru-buru” (Quick Prayerism) yang membuat orang kebal terhadap keselamatan yang sejati dan membuat orang lebih banyak ke neraka daripada yang benar-benar ‘dimenangkan’. Ini terbukti dengan berapa banyak yang telah diajar keselamatan dan berapa banyak yang sungguh-sungguh bertahan.

Banyak jemaat Baptis Independen yang tidak berbeda dalam karakternya dengan Baptis Selatan yang tiada lagi bernyawa tempat saya bertumbuh: mereka tidak percaya pemisahan; bahkan memerka membenci dan mengolok-oloknya; mereka mengasihi dunia dan budaya popnya dan akan membenci pengkhotbah yang coba mengingatkan mereka; banyak anak mudanya (atau bahkan juga orang-orang tua yang sudah lama dalam jemaat) tampak tetap memiliki tanda-tanda sebagai orang yang belum bertobat dan para pemimpinnya maupun yang lain tidak peduli hanya karena “mereka pernah diajar lahir baru dan berdoa terima Tuhan Yesus”; khotbah kehilangan kuasa dan daya; visi dan gairah untuk melaksanakan Amanat Agung hampir tak ada sama sekali.

Namun, saya bersyukur kepada Tuhan bahwa tidak semuanya demikian. Saya tahu ada beberapa jemaat Baptis Independen yang tidak dangkal secara alkitabiah; yang hati-hati dalam menjelaskan Injil pada orang yang belum selamat, mengusakan pertobatan sejati dan bukan sekadar pengakuan; yang tidak mendekati bidat atau penyembahan idola sehubungan dengan otoritas gembala, menghormati gembala menurut standar Alkitab tetapi tidak menempatkan di posisi yang tidak tersentuh; yang berusaha benar-benar hidup saleh dan bukan sekadar serupa dengan standar eksternal; yang menegakkan dan menuji standar berdasarkan prinsip Alkitab dan bukan sekadar tradisi; yang berusaha menghasilkan murid-murid sejati bagi Kristus dan bukan sekadar cloning religious; yang tidak kurang pergaulan tetapi berusaha mendidik orang terutama tentang masalah-masalah penting masa kini; yang tidak merasa malu untuk mempertahankan keyakinan keterpisahan mereka, tetapi yang berani.

Sejujurnya, sering kali saya ingin meninggallan Baptis Independen, tetapi tidak ada tempat lain yang dapat saya tuju. Saya seorang Baptis berdasarkan pengakuan. Saya bukan Protestan. Saya percaya pada otonomi jemaat secara mutlak. Saya seorang separatis oleh karena pengakuan alkitabiah yang mendalam, dan banyak kaum Baptis Independen yang demikian meskipun tak terdengar dan terlihat.
Jadi karena tidak ada tempat lain untuk pergi, tidak ada gerakan lain pula untuk diikuti. Saya tidak perlu dan ingin gerakan. Para rasul tidak memulai gerakan. Mereka memulai jemaat-jemaat Perjanjian Baru. Saya hanya perlu bersekutu dengan saudara-saudara sepaham dalam jemaat dan pasti ada dalam sebagian kecil jemaat Baptis Independen yang ada.

Jika saya tinggal di tempat di mana tidak ada jemaat Baptis Independen yang benar-benar benar, sehat secara rohani, ilahi, dan tidak seperti bidat, saya akan mencarinya dan terus mencarinya atau membangunnya bersama dengan saudara-saudara yang sepaham. Jemaat itu sedemikian penting, dan jemaat yang benar dan tepat juga lebih penting.

Intinya adalah bahwa saya tidak perlu selalu setuju dengan semua Baptis Independen. Sebagai seorang Baptis Independen, saya memiliki kebebasan untuk bersekutu dengan 10% orang yang ada atau apa pun yang saya setujui dan mengabaikan yang lain! Baptis Independen bukanlah denominasi.

copyright 2013, Way of Life Literature.
Source: https://www.wayoflife.org/database/whatisifb.html
Updated and enlarged May 12, 2011
David Cloud, Way of Life Literature, P.O. Box 610368, Port Huron, MI 48061
866-295-4143, [email protected]